Monday, March 3, 2008

LAHIRNYA BLOG "JOGLO-JAVANOLOGI"

Orang Jawa hakikatnya suka membungkus ilmu pengetahuan dengan simbul-simbul, bahkan cenderung berlapis-lapis. Hanya seorang-orang yang “waskita” [kecermatannya tinggi], mampu menerjemahkan maksud yang tersirat, atau dengan kata lain “tahu apa yang sebenarnya tersimpan”. Contoh konkret ketika orang Jawa memberikan nama kepada anaknya, dalam nama tersebut terkandung pengertian dan harapan, yang berjuta makna. Bahkan nama wilayah, tempat patilasan/situs-situs, bangunan/landmark, atau nama-nama benda pusaka.
Dari dimensi sosiologis, makna nama wilayah, tempat patilasan/situs-situs, bangunan/landmark, atau nama-nama benda pusaka, nama desa, nama kota, tersebut dapat diterjemahakan.
Biasanya simbol-simbol tersebut diwujudkan dalam kalimat indah atau kalimat puitis, filosopis. Kerap disebut symbol yang sarat dengan keindahan puitis, dan keindahan filosofis.Inilah yang membangkitkan saya untuk membuka blog, yang kami beri nama JOGLO-JAVANOLOGI.

Tentunya ada maksud terselubung, disamping membuka blog, ingin menciptakan ruang dialog, sehingga memperoleh manfaat, serta menyerap khasanah yang luar biasa. Ada sesuatu yang harus kami kedepankan, bahwa kami sangat awan terhadap hal-hal yang terkait Javanologi. Oleh karena yang saya paparkan hanyalah berupa pengulangan informasi. Misalnya info dari buku-buku, atau dialog-dialog dengan sesepuh, atau orang yang pinilih dan waskita.

SESANTI blog ini adalah Sura Dira Jayaningrat, lebur dinimg pangastuti

3 comments:

Dr. suyatno, M.Pd. said...

Lajeng, ingkang dumadi inti javanologi meniko punopo kang mas?

rusdiyantoro said...

assalamualikum, mas
nuwun sewu saya orang jawa yg masih belum 'njawani' jadi menurut saya orang jawa tidak berniat "membungkus" petuah dengan perlambang, tapi justru orang sekarang semakin "jauh" dengan alam karena terlalu larut dalam alam material sehingga lupa sisi lain yang bersifat adiluhung,lupa mankna "bungkus" otomatis lena terhadap isi bungkus
saluut...... dengan adanya blog javanologi
wassalam

Djoko Adi walujo [Pemerhati Buku] said...

Ya itu kata buku, nanti saya diskusikan dengan pengarangnya. Trims

Warto Selaras

Google