Tuesday, December 23, 2008

ILMU KEARIFAN JAWA :"AJARAN ADILUHUNG LELUHUR"-PITOYO AMRIH"

Buku ini mendiskripsikan ajaran kearifan Jawa, yang di mutakhirkan sehingga bercita-rasa kekinian. Buku ini sekaligus menjawab peroslan-persoalan manusia dengan kembali menjalani ajaran falsafah para leluhur yang adiluhung.
Akhir-khir ini realitas alam yang kerap tampil di bumi, sekaligus yang merasuk dalam kehidupan rupanya telah banyak membawa petaka bagi manusia. Petaka itu terjadi dikarenakan ulah manusia yang sudah tidak lagi mengindahkan dirinya sebagai insan yang hidup dalam lingkup sinergi, yang sinergi dengan lingkungannya [sesama sekaligus dengan alamnya]. Untuk itu perlu kiranya manusia merenungkan ulang dengan "lembah manah", sekaligus memutar ulang warisan leluhur seperti "menguri-uri" berbagai tinggalan budaya yang adiluhung. Manifestasi "menguru-uri" itu, antara lain adalah memahami secara jernih ajaran para leluhur untuk saling menyapa, menghormati, menghargai di dalam menjaga jagad ini.
Kearifan-kearifan Jawa merupakan hal penting yang telah diwariskan para leluhur, serta meripakan bentuk kesadaran lama untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian kehidupan manusia. Buku ini mengulas kearifan leluhur Jawa dalam melihat dimensi signal dari tanda-tanda alam. Kita semua tentunya sangat paham dan menghargai bahwa kearifan Jawa ini yang seringkali membuka kesadaran nurani manusia. Dan melalui cara menggugah alam sadarnya, maka peribahan perilaku luhur iti dapat tergapai.
Seperti kearifan dari makna "Kali Ilang Kedunge", yang juga dapat diartikan sebuah pertanda akan sebuah perubahan. Barngkali orang-orang dahulu belum begitu paham apa itu pendangkalan sungai. Sesungguhnya Kali Ilang Kedunge itu, secara harfiah dapat diartikan sebagai sebuah proses pendangkalan sungai. Bagi orang dahulu, mungkin belum merasa negitu penting untuk mengetahui kedalaman sebuah aliran sungai. Kini selang beberapa tahun mungkin abad terbukti, bahwa kearifan yang berupa "Sanepo" memberi bukti, yang sangat siginikan. Banjir tak terelakkan, penyempitan sungai karena ulah manusia, bahkan bozem yang berupa kedung, atau danau telah rata tanah.
Becik Ketitik, Ala Ketara, adalah sebuah terminologi yang menarik, biasanya digunkan secara ilmiah sebagai referensi para ahli forensik dalam menelisik sebuah kejahatan."There is no perfect crime" bunyi istilah itu. sebuah ungkpan yang menjadi dasar setiap penyelidik sebuah kejahatan. Serapi apa pun kejahatan dikreasi, dan sekecil apa pun disembunyikan, akhirnya terbongkar juga. Karena manusia itu secara filosofi, tempat berhimpunnya kesalahan. Kali Ilang kedunge, dan Becik Ketitik, ALa Ketara adalah kearifan, dari sekian banyak kearifan yang dibahas buku ini.
Data Buku
JUDUL: Ilmu Kearifan Jawa
PENULIS: Pitoyo Amrih
PENERBIT: Pinus Book Publisher. Jl, Tegala Melati No. 118 C Jongkang [Belakang [Monjali] Sleman Yogyakarta 55581. Telp, 0274 867646. E-mail:n rumahpinus@yahoo.com
CETAKAN: I- Nopember 2008
TEBAL: 179, 140 x 210 mm
ISBN: 978-979-18676-0-3

No comments:

Warto Selaras

Google