Friday, March 5, 2010

WEDATAMA GANTJAR

Buku ini berisikan ajaqran makna hidup orang Jawa, buah karya sastra budaya adiluhungKGPAA Mangkunegera IV. Adalah tembang yang makna sarat nasihat hidup dan kehidupan. Ketika orang mencermatinya dengan kesungguhan dapat dipastikan perilaku hidup penuh pertimbangan-pertimbangan yang didominasi oleh kecerdasan hati. Hal tersebut terurai dalam kelompok tembang sbb:
Pada tembang Pangkur, buku ini memberikan suri tauladan yakni bagaimana manusia dalam merengkuh kidup dadasarkan dalam perilaku susila. Kemudian tembang itu juga mengisyaratakan agar dalam berperilaku setiap saat tetap mengedepankan pada perilaku susila.
Pada tembang Gambuh, memberikan isyarat bahwa dalam hidup dan kehidupan manusia sesungguhnya akan menerima konseksuensi atas perbuatannya. Bagaikan tamsil yang mengatakan bahwa manusia itu akan 'mengunduh' apa yang telah ditanam. Kita kan mengunduh "wohing panggawe", artinya kita akan memanen bibit-bibit yang sesuai kita tanam.
Pada tembang Pucung, memberikan petunjuk pada manusia agar jika manusia manuntut ilmu dan memiliki ilmu, ada keharussan yang ditempuh, yakni tetap bersandar pada kecerdasan hati. Manusia sangat dianjurkan memahami bathin orang orang lain. Menghidarkan diri dari ego dan sifat egosentris. Dapat membaca hati orang lain, dapat memahami keinginan orang lain serta dapat memahami perbedaan antara diri dengan orang lain. Setidaknya harus bermodalkan:
  1. Ikhlas/legawa
  2. Rela berkorban
  3. Rendah hati
Kemudian tembang pucung ini juga memberikan pertian pada sikap orang yang berilmu. Orang yang berilmu tinggi, jika tidak sadar dalam menerapkan keunggulannya maka akan cenderung berbuat nista, dan inilah yang harus didasari dan dihindari.
Pada tembang Gambuh, memberikan pembelajaran pada manudsia untuk menembah, atau membengun pencermatan pada empat hal, yakni, menembah pada:
  • Sembah Raga
  • Sembah Cipta
  • Sembah Jiwa
  • Sembah Rasa
Sembah Raga, artinya bahwa manusia dalam mengarungi hidup, manusia dalam bertindak sudah didasarkan pada pikiran jernihnya.
Sembah Cipta, artinya adalah muncul kesadaran hakiki bahwa manusia ketika merengkuh hidupnya selalu mengedepankan jiwanya. Dalam setiap bertindak tidak gegagabah atau merugikan orang lain. Jiwa adalah pusat pengendalian diri manusia
Sembah Jiwa, artinya......maaf belum tuntas masih belajar lagi
Data buku
JUDUL: Wedatama Gantjar
PENULIS: KPAA Mangkunegara IV
PENERBIT:Kuluarga Soebarno. Naju Barat 3/1 Kotak Pos 73 Solo
CETAKAN:---Agustus 1954
TEBAL: 38 Halaman.
Kondisi Buku Masih segar bugar, adapat terbaca, Dikais dari Komuniats buku lama Malang. Veloodrom Sawojajar Malang.
[][]

No comments:

Warto Selaras

Google